IPK teman-teman 2,7 ?
IPK teman-teman 3,0 ?
IPK teman-teman 3,5 ?
Bukan
hal yang absolut dalam kehidupan kita.
Itu hanya sebuah isyarat dari
kerja keras kita dalam hal penguasaan akademik di bangku kuliah yang
berlangsung dari semester 1-8.
Tetapi,
hal yang lebih penting ialah bagaimana cara kita mengaplikasikan hal
positif apa yang sudah kita pelajari baik selama di bangku kuliah,
keorganisasian, dan sekitar kita agar tindakan yang kita lakukan dapat
menunjang segala aspek yang berkaitan dengan jenjang karir kita dimasa
depan baik menjadi seorang pegawai, maupun pengusaha.
Di era
globalisasi seperti sekarang ini, sudah tidak asing lagi kita mendengar
persyaratan untuk melamar pekerjaan di berbagai instansi maupun
perusahaan dengan menargetkan IPK minimal 3.0 atau lebih. Tetapi memang
persyaratan itu hanya bisa dicapai dengan mahasiswa/i yang memiliki IPK
3.0 atau lebih. Tapi untuk teman-teman yang tidak mendapatkan IPK lebih
dari 3.0 atau lebih, teman-teman janganlah berkecil hati dengan
keterbatasan itu. Karena saya yakin, sangat banyak peluang di dunia ini
yang dapat teman-teman raih dengan kerja keras dan semangat yang tinggi.
Mungkin suatu saat nanti anda bisa membuka usaha sendiri walaupun
teman-teman meminjam modal pada orang tua sendiri ataupun pada pihak
lainnya untuk membuka usaha yang akan teman-teman gawangi, tapi dengan
kerja keras dan semangat yang teman-teman pupuk, saya yakin kelak
teman-teman dapat mempekerjakan orang-orang yang mempunyai IPK diatas
3.0 itu.
Untuk contohnya, ada salah satu kerabat saya (kakak
tingkat dan sudah lulus), ketika di bangku kuliah beliau dikenal dengan
anak yang rajin walau tidak terlalu pintar. tapi beliau tetap semangat
dalam mengerjakan segala aktifitasnya. Beliau kuliah di jurusan Ilmu
Ekonomi Pembangunan. Ketika lulus kuliah beliau sedikit kecewa dengan
nilai IPK yang didapatkannya, hanya 2,85 saja. Dan akhirnya beliau tidak
bisa mengikuti tes persyaratan yang dibuka oleh salah satu instansi
perbankan. Akhirnya, tawakal menjadi kunci dengan keadaan yang
dihadapinya karena semua sudah terjadi. Tetapi dengan keterbatasannya,
dan ilmu serta SoftSkill yang diperolehnya selama di bangku kuliah,
beliau tidak putus asa dan memilih jalan untuk berwirausaha di bidang
pertanian.
Akhirnya setelah 4 bulan beliau mempersiapkan ilmu
pertanian yang akan garapnya, memulai usaha itu dengan dibantu 3 orang
karyawannya yang lulusan SMA. Setelah beberapa bulan , usahanya
berkembang sangat pesat karena ada proyek yang bernaung dibawah payung
instansi pemerintah. Dan akibat dari pesatnya perkembangan usaha yang
beliau jalankan, kegiatannya mengharuskan adanya penambahan sumber daya
manusia unggul agar usahanya semakin efisien dan lebih tertata dengan
baik. Maka dia pun membuka lowongan pekerjaan dengan syarat lulusan S-1
yang mempunyai IPK 3,0 atau lebih. Dan sampai saat ini usaha beliau
sudah mempekerjakan karyawan sebanyak 47 orang dengan rincian, lulusan
S-2 ; 2 orang, S-1 ; 10 orang, SMA ; 24 orang, dan SMP ; 11 orang.
Dari
cerita singkat diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa nilai bukan
segalanya, tapi persyaratan mengikuti tes, segalanya diukur dari nilai
terlebih dahulu. Maka untuk teman-teman yang masih di bangku kuliah,
raihlah nilai setinggi-tingginya tetapi jangan lupakan softskill dan
keterampilan yang harus kita kuasai yang akan memberikan nilai tambah
bagi kita dan membedakan kita dari rata-rata mahasiswa/i lainnya.
Namun,
apabila kita mempunyai tekad yang baik, semangat juang yang tinggi,
berani bekerja lebih keras dari orang lain, serta memiliki ilmu dan
softskill yang baik, maka kita jangan gentar terhadap persaingan yang
ada di depan mata kita. Segalanya berawal dari kita.
Bukan berarti
artikel ini menghalalkan teman-teman untuk tidak memikirkan IPK yang
tinggi, tapi dengan hasil IPK berapapun, teman-teman harus memiliki jiwa
yang sudah saya sebutkan tadi. Apalagi dengan teman-teman yang sudah
dikaruniai nilai IPK yang tinggi.
Intinya, berbuatlah lebih
daripada orang lain, belajarlah lebih daripada orang lain, berdoalah
lebih daripada orang lain, dan bekerjalah lebih daripada orang lain.
Maka anda akan jadi orang yang diperhitungkan oleh orang banyak.
0 komentar:
Post a Comment